Rahmat Saripudin's Weblog

for Better Education

Sekitar 17 Ribu Siswa di Purbalingga Berpotensi Putus Sekolah

pada Agustus 12, 2009

By Republika Contributor/www.republika.co.id
Jumat, 07 Agustus 2009 pukul 17:08:00

PURBALINGGA–Sedikitnya 17.280 siswa SD/SMP di Kabupaten Purbalingga berpotensi putus sekolah karena terkendala biaya sekolah. Besarnya jumlah siswa yang terancam putus sekolah ini, terdata oleh lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) setempat.

Sementara itu, jumlah siswa SD/MI/SMP yang sudah masuk daftar di GNOTA baru terbantu sekitar empat persen dari jumlah itu. ”Sisanya masih membutuhkan uluran tangan pihak lain, bisa perusahaan, perorangan maupun organisasi, agar mereka yang berpotensi putus sekolah bisa tetap melanjutkan sekolah,” ujar Wakil Ketua GNOTA Purbalingga, Subeno, Jumat (7/8).

Subeno mengakui, bagi siswa SD/SMP memang ada dana Bantuan Operasional Siswa (BOS), dan bantuan pemkab. Namun menurutnya, dana itu tidak bisa digunakan untuk keperluan transpor siswa karena dikelola melalui sekolah.

Ditambahkan Subeno, pihaknya menawarkan pilihan bagi yang menginginkan anak asuh dalam dunia pendidikan dengan data lengkap siswa kurang mampu itu. Jika pihak tertentu berniat membantu langsung memilih sendiri anak-anaknya. ”Seluruh alamat lengkap siswa bersangkutan beserta orangtua serta penghasilan keluarga mereka juga ada. Organisasi, perusahaan maupun perorangan yang berminat menjadi orang tua asuh, bisa langsung memilihnya,” imbuhnya.

Subeno menambahkan, pihaknya optimistis jika perusahaan, organisasi, maupun perorangan bergerak bersama, maka para siswa itu bisa dientaskan dari potensi putus sekolah. Pasalnya, biaya atau biasiswa dari GNOTA bisa digunakan untuk peralatan sekolah, sepatu, sepeda, maupun pendukung lainnya. ”Kami juga sedang mengupayakan agar camat bisa merekrut anak asuh di wilayah masing-masing. Sedangkan laporan secara adminisratif tetap kepada GNOTA kabupaten,” jelasnya. wid/eye


Tinggalkan komentar